
Taman Sidoarjo, yokersane.com/.
“Tagline Beradab dan Inovatif bagi Madrasah Aliyah Roudlotul Banat (MA ROBA) bukan sekadar jargon tapi harus menjadi ‘brand’ dan cita-cita bersama”, demikian ungkapan Dr. H. Sholehuddin mengawali mengisi Workshop Kurikulum Cinta Berbasis Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Aula KH. Abdurrahman Ponpes Roudlotul Banat Taman Sidoarjo, Sabtu (12/7). Masyarakat hari ini lebih melihat apa yang tampak. Maka, ini harus dimanfaatkan secara positif.
MA Banat sebagai madrasah berbasis pesantren dan ‘broadcast’ harus kuat image-nya di masyarakat. Dari sisi inovasi menurut widyaiswara Balai Diklat Keahamaan itu sudah bisa dilihat, termasuk merespon kurikulum dengan menggelar workshop dan matangkan dalam rapat kerja ini. Termasuk wacana berlakukan lima hari kerja plus hari ekstrakurikuker merupakan upaya merespon harapan masyarakat.

Dalam paparannya, Ketua PC ISNU Sidoarjo tersebut menegaskan pentingnya Kurikulum Cinta. Menurutnya Cinta tidak akan diperpleh jiha hati dibalut kebencian, ketakutan dan kecurigaan. Karena itu perlu dibuka dengan membuka cara berpikir, hati dan tekad menjadi lebih baik. Itu harus dikemas melalui insersi Kurikulum Cinta dengan Pembelajaran Mendalam. Ada enam tema kurikulum cinta seperti Cinta Allah, Cinta Rasul, Cinta Diri Sendiri, Cinta sesama Manusia, Cinta Lingkungan dan Cinta Tanah Air dan Banga.
Selanjutnya dikemas dengan Kerangka Pembelajaran Mendalam yang diikat dengan Prinsip Pembelajaran, Pengalamam Belajar dan Delapan Profil Lulsan. “Jika kerangka dan komponen lainnya ini sudah dilalsanakan makan itulah pembelajaran mendalam, dan saya yakin ini sudah dilaksanakan bapak ibu guru”, pungkasnya.
Di hadapan kurang lebih 25 orang para tendik MA Roudlotul Banat, dosen Al Khoziny dan Unusida tersebut mengemas materi dengan simulasi dan penugasan untuk memudahkan pemahaman peserta. Selain itu proses workshop dibumbui game dan yel-yel untuk memompa semangat. Ini sekaligus memberikan contoh bagaimana pembelajaran mendalam.
Sementara itu, Kepala MA Roudlotul Banat Hj. Amirotul Mu’minah dalam sesi Rakernya menyampaikan poin poin kebijakan strategis dan langkah-langkahnya dalam menyambut tahun pelajaran baru. “Kita ingin informasi tentang kurikulum di Kemenag dan Dikdasmen ini bisa kita dengar dari orang yang kompeten”, ujarnya. Ketua Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) Jawa Timur itu berharap nanti ditindak lanjuti dengan pendampingan pembuatan rencana pembelajaran sehingga guru-guru lebih siap.












